Apapun itu namanya yang jelas mudik mejadi salah satu cara untuk bisa bersilahturahmi dengan keluarga dekat ataupun jauh. Sekalipun harus bermacet-macetan ria di jalanan mudik tetaplah menjadi trand jelang lebaran, selain trand baju lebaran yang juga biasanya ramai diborang para pembelinya seperti di pasar Tanah Abang seminggu sebelum Lebaran. Tidak bisa dipungkiri hampir semua lapisan masyarakat dari bawah hingga kalangan atas bisa berbondong-bondong menjalani mudik.
Pelabuhan Penyeberangan Merak sebagai salah saatu urat nadi pergerakan mudik dari Pulau Jawa dan Pulau sumatera dan sebaliknya, pelabuhan ini hampir setiap tahunnya selalu menjadi bulan-bulanan para pemudik untuk bisa di seberangkan ke Pulau Sumatera. Ribuan pemudik sepeda motor dan mobil coba saya visualisasikan dalam foto-foto sewaktu bertugas di Pelabuhan Penyeberangan Merak, Banten, beberapa waktu lalu.
|
DIANTARA RIBUAN PEMUDIK - Seorang personel Polisi berdiri diantara ribuan pemudik sepeda motor yang hendak masuk ke dalam PelabuhanPenyeberangan Merak, Banten. (foto:Ruht Semiono) | | |
|
ANTRE MASUK PELABUHAN - Ribuan pemudik sepeda motor antre untuk bisa masuk dan diangkut oleh kapal di Pelabuhan Penyeberangan Merak. H-2 menjadi puncak arus mudik di Pelabuhan Penyeberangan Merak kepadatan biasanya dimulai pada pukul 03.00 WIB. (foto:Ruht Semiono) |
|
SIAP DIANGKUT KAPAL - Rombongan pemudik antre untuk bisa masuk ke dalam kapal untuk di seberangkan ke Lampung di Pelabuhan Penyeberangan Merak, Banten. (foto:Ruht Semiono) |
|
MENUNGU GILIRAN - Ribuan mobil pribadi antre untuk bisa diangkut ke Lampung pada arus mudik H-2 di Pelabuhan Penyeberang Merak, Banten. Antrean ini berlangsung hingga siang hari pada H-1. (foto:Ruht Semiono) |
|
|
BUDAYA ANTRE - Dengan sabar sejumlah pemudik sepeda motor lera menggu berjam-jam untuk bisa diangkut kapal di Pelabuhan Merak, Banten. Pelabuhan Penyeberangan Merak mengoperasikan dua dermaga khusus peudik motor pada H-2 arus mudik. (foto:Ruht Semiono) |
No comments:
Post a Comment