Dari balik rana kamera mencoba mengabadikan liku kehidupan manusia sambil terus belajar akan makna yang tertuang dalam ribuan kata-kata pada setiap foto...
Saturday, October 23, 2010
Thursday, September 16, 2010
Dari Bengkel Kereta...
Kereta api masih menjadi alat transportasi darat jarak jauh paling favorit di Indonesia. Biasanya menjelang lebaran tiket kereta api menjadi barang yang paling diperebutkan orang, terutama bagi para pemudik. Ribuan orang akan rela antre hingga berjam-jam lamanya hanya untuk mendapatkan tiket alat transportasi ini guna menuju kampung halaman.
Namun belum banyak orang tau bagaimana dibalik proses beroperasinya kereta yang masayarakat tumpangi tersebut. Bengkel Kereta Api menjadi salah satu pendukung dibalik operasional kereata api sebelum para penumpang diangkut.
Salah satu bengkel tersebut bernama Bengkel Kereta Api Balai Yasa Manggarai yang letaknya di Jl Bukit Duri, Manggarai, Jakarta Selatan. Disalah satu bengkel milik PT Kereta Api seluas 2.000x500 meter saban harinya selalu berjejer puluhan rangkaian kereta yang menunggu untuk dicek dan diperbaiki.
Semua jenis kereta, mulai ekonomi, bisnis, eksekutif, hingga KRL ada di sini mendapatkan perawatan rutin yang dilakukan tiap dua tahun. Berikut ini aktivitas dari bengkel kereta yang direkam dalam foto-foto berikut ini.(Ruht Semiono)
Namun belum banyak orang tau bagaimana dibalik proses beroperasinya kereta yang masayarakat tumpangi tersebut. Bengkel Kereta Api menjadi salah satu pendukung dibalik operasional kereata api sebelum para penumpang diangkut.
Salah satu bengkel tersebut bernama Bengkel Kereta Api Balai Yasa Manggarai yang letaknya di Jl Bukit Duri, Manggarai, Jakarta Selatan. Disalah satu bengkel milik PT Kereta Api seluas 2.000x500 meter saban harinya selalu berjejer puluhan rangkaian kereta yang menunggu untuk dicek dan diperbaiki.
Semua jenis kereta, mulai ekonomi, bisnis, eksekutif, hingga KRL ada di sini mendapatkan perawatan rutin yang dilakukan tiap dua tahun. Berikut ini aktivitas dari bengkel kereta yang direkam dalam foto-foto berikut ini.(Ruht Semiono)
Mengelas bagian body gerbong kereta yang rusak dimakan usia. |
Rangkaian gerbong kereta antre utuk diperbaiki. |
Pekerja melakukan pengecekan di unit roda. |
Pengecatan body kereta dilakukan sebagai tahap akhir. |
Melepas lelah dengan bermain telepon seluler. |
Mudik "Tradisi dan Fenomena"
Apapun itu namanya yang jelas mudik mejadi salah satu cara untuk bisa bersilahturahmi dengan keluarga dekat ataupun jauh. Sekalipun harus bermacet-macetan ria di jalanan mudik tetaplah menjadi trand jelang lebaran, selain trand baju lebaran yang juga biasanya ramai diborang para pembelinya seperti di pasar Tanah Abang seminggu sebelum Lebaran. Tidak bisa dipungkiri hampir semua lapisan masyarakat dari bawah hingga kalangan atas bisa berbondong-bondong menjalani mudik.
Pelabuhan Penyeberangan Merak sebagai salah saatu urat nadi pergerakan mudik dari Pulau Jawa dan Pulau sumatera dan sebaliknya, pelabuhan ini hampir setiap tahunnya selalu menjadi bulan-bulanan para pemudik untuk bisa di seberangkan ke Pulau Sumatera. Ribuan pemudik sepeda motor dan mobil coba saya visualisasikan dalam foto-foto sewaktu bertugas di Pelabuhan Penyeberangan Merak, Banten, beberapa waktu lalu.
DIANTARA RIBUAN PEMUDIK - Seorang personel Polisi berdiri diantara ribuan pemudik sepeda motor yang hendak masuk ke dalam PelabuhanPenyeberangan Merak, Banten. (foto:Ruht Semiono) |
ANTRE MASUK PELABUHAN - Ribuan pemudik sepeda motor antre untuk bisa masuk dan diangkut oleh kapal di Pelabuhan Penyeberangan Merak. H-2 menjadi puncak arus mudik di Pelabuhan Penyeberangan Merak kepadatan biasanya dimulai pada pukul 03.00 WIB. (foto:Ruht Semiono) |
SIAP DIANGKUT KAPAL - Rombongan pemudik antre untuk bisa masuk ke dalam kapal untuk di seberangkan ke Lampung di Pelabuhan Penyeberangan Merak, Banten. (foto:Ruht Semiono) |
MENUNGU GILIRAN - Ribuan mobil pribadi antre untuk bisa diangkut ke Lampung pada arus mudik H-2 di Pelabuhan Penyeberang Merak, Banten. Antrean ini berlangsung hingga siang hari pada H-1. (foto:Ruht Semiono) |
BUDAYA ANTRE - Dengan sabar sejumlah pemudik sepeda motor lera menggu berjam-jam untuk bisa diangkut kapal di Pelabuhan Merak, Banten. Pelabuhan Penyeberangan Merak mengoperasikan dua dermaga khusus peudik motor pada H-2 arus mudik. (foto:Ruht Semiono) |
Pesisir Utara Jakarta...
Keseharian ini direkam dalam nuansa hitam putih di pesisir utara Jakarta. Aktivitas masyarakat di pesisir Jakarta hampir sama dengan masyarakat yang ada di kawasan pesisr di Indonesia lainnya. Seperti menjadi buruh panggul biasanya kita dijumpai di pelabuhan-pelabuhan, begitu pula masyarakat yang biasa membuat dan menjemur ikan asin banyak dijumpai. Berikut ini beberapa aktivitas mereka yang direkam dalam foto-foto berikut ini...
BURUH PELABUHAN - Sejumlah buruh melakukan bongkar muat barang sebelum perahu berlayar di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta. Dalam satu hari biasanya mereka bisa medapatkan penghasilan Rp 25.000 hingga Rp 100 ribu tergantung pada banyak atau tidaknya kapal yang berlabuh. (foto:Ruht Semiono) |
MENJEMUR IKAN ASIN - Seorang warga menjemur ikan yang sudah diasinkan untuk dijadikan produk ikan asin kering di Perkampungan Nelayan, Cilincing, Jakarta Utara. Setelah kering biasanya mereka pasok ke sejumlah pasar di Jakarta dengan harga jual Rp 5.000 hingga Rp 50 ribu tergantung pada jenis dan kuwalitas ikan asinnya. (foto: Ruht Semiono) |
KEHIDUPAN DI PESISIR - Seorang ibu mengupas kulit kerang sementara anak-anak berlatih bermain sirkus di pemukiman nelayan yang padat penduduk di Cilincing, Jakarta Utara. (foto: Ruht Semiono) |
BOGKAR MUAT - Sejumlah buruh angkut melakukan bongkar muat barang berupa terigu di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta Utara. (foto: Ruht Semiono) |
Subscribe to:
Posts (Atom)